Formulir Kontak

 

FANATIK



Pikirku, aku candu terhadapmu. Lewat layar kaca, melihat dan mendengar caramu berbicara, tertawa serta bersuara adalah caraku menikmati hidup selama jutaan menit melalui retina dan juga selubung mata. Gagasanmu adalah gagasanku, setidaknya setiap perkataanmu berhasil memasuki konstruksi batin dan ruang imajinerku atas dasar persetujuanku.

Melaluimu, aku mengenal penyakit fanatisme. Empatiku melebihi kadar abnormalitas, sakitmu juga sakitku, seperti itukah caraku memuja? Aku tak tahu caranya sembuh, atau jangan-jangan aku tak mau sembuh? Kamu manusia, berhak salah. Begitupun aku manusia, mungkin serba salah juga terlalu mendamba. Kadang, aku tergoda untuk kecewa. Lain waktu lagi aku tergoda kembali untuk bangga. Aku malu untuk tak mau tahu, tapi aku lebih malu untuk tak mau kamu.

Bahaya. Aku sadar kekeliruanku untuk berkata salah adalah salah. Pandanganku yang cerdas, terbutakan oleh sakit yang membuatnya bias. Lagi – lagi tak bosannya aku menyandarkan pada alasan manusiawi untuk pembenaran, karena aku kasihan, setidaknya beban dipundakmu terlalu menanggung banyak beban. Aku sangsi, terkadang fanatisme-ku padamu melebarkan ruang untuk memaafkan sekaligus melebarkan ruang kebencian bila dipermainkan. 

Aku tahu kamu cemberut melihat impianmu menjadi semrawut oleh realita yang kacau marut. Aku mengerti bagaimana dirimu sendiri dan orang-orangmu marah pada setiap detik kamu dibebankan kepercayaan, sebagian kamu sia-siakan dan sebagian lagi tetap kamu sandarkan pada harapan. Tapi, sekali lagi wahai yang ku dambakan, jadilah sosok yang selalu dapat ku jemawakan. Dibalik banyaknya yang menyumpah serapah dengan menyakitkan, walau sedikit namun selalu ada do’a yang terpanjatkan. Allah mboten sare.
 
Jika cinta menjadi pembanding yang agung, maka aku yakin kamu adalah juara yang berpiala ulung. Nafas yang hidup menjadi saksi, semua yang jatuh tak semuanya berbuah buruk. Jatuhnya hujan adalah senangnya tumbuhan, dan jatuhnya hujatan adalah bibit bagimu untuk meninggikan harapan. Selamat berjuang. Kepercayaanku adalah kemewahan yang membuatmu tetap diistimewakan. Semoga kamu tetap menjadi sapu tangan bagi setiap tangisan yang lahir dari jerat kemiskinan. Kefanatikanku bukan harga mati.


Memayu hayuning bawono. Kawula mung saderma, mobah-mosik kersaning hyang sukmo. Ojo waton ngomong ning yen ngomong sing gawe waton. Jagat ora mung sagodhong kelor, kareben nggremet waton slamet.

Adigang. Adigung. Adiguno.

Regards, Your fans.


Total comment

Author

Unknown

0   komentar

Cancel Reply