Oleh : Rahmi Aini Rasyida
Ini sekedar sudut pandangku yang
hidupnya sedang surut,
Hingga aku sadar bahwa nuraniku
memang tersudut
Padahal jauh di lubuk hatiku
akupun sedang merasa takut
Tuhan, ampunilah aku ini yang memang sedang
kacau marut,
Kadang aku lupa nyawa bisa
datang kapan saja dijemput
Bolehkah sekali lagi, dan
sekali-kali aku menabung dosa hingga
maut?
Mungkin sekali-kali, dan berkali-kali Engkau Yang
katanya Maha Pengampun menerima tobatku yang senang memakan benda haram untuk
sekedar mengenyangkan perut?
Hey, tetangga, atau sesiapa, barangmu sesekali inginku
rebut.
Mungkin bagimu, uang hanya tinggal dipungut.
Sedangkan aku? Rela-rela aku dianggap maling dan buron
sampai kalang kabut.
Tunggu aku menjadi kaya raya, boleh? Nanti saat
bagi-bagi uang, namamu mungkin kusebut.
Lalu,
ini sekedar sudut pandangku yang barangnya kau rebut
Apa kamu tahu bahwa kamu adalah parasit yang membuat
seorang takut?
Memang uang hanya tinggal pungut?
Pikir dan tenagaku habis sampai kalang kabut
Aku masih sadar kalau maut bisa datang kapan saja
menjemput
Makanya, semoga Tuhan membuatmu tobat sebelum nyawamu
Ia cabut.