Aku terdiam pada sudut ruang menanti engkau pulang
Satu jam berlalu, dua jam berlalu, hanya detak jam yang
berlalu lalang,
Engkau dimana sayang?
Pikirku belum tenang, pun sedikit bimbang
Aku hanya menanti engkau yang terbiasa membawa senang
Boleh aku risau sedikit menanti engkau yang belum juga
datang?
Aku hanya sibuk mengimani kemungkinan engkau sedang
berjalan pada sudut yang terang.
Ah, berita itu bohong, tidak mungkin engkau hilang
Iya?
Mana mungkin kamu pergi tanpa bilang-bilang?
Kamu kata akan segera pulang?
Empat jam berlalu,
Lima jam berlalu,
Tak hentinya bunyi telpon itu berderang,
Namun, yang aku nanti hanya kabar engkau seorang
Tapi aku tak percaya dengan yang mereka bilang
Ah, sekali lagi kunyalakan TV, bohong sekali berita itu!
Ia hanya orang yang mirip engkau
Tidak mungkin itu engkau,
Bel berbunyi! Akhirnya engkau pulang, pikirku
Tapi, mengapa malah gerombolan orang-orang?
Yang mengisakkan tangis sambil memelukku secara
sembarang?
Mereka bilang kamu pergi ke alam sana saat perjalanan
terbang
Katanya mau datang?
Aku sedari tadi menanti engkau sambil melihat waktu
berulang-ulang.
Kok sekarang tidak pulang?