Formulir Kontak

 

P E R C A K A P A N


Dalam suatu ruang akan ada sebuah jeda dimana keberadaan waktu tidak diperhitungkan. Jeda yang memikat bagaikan sihir, karena dalam waktu selalu ada awal dan akhir. Tiada yang lebih mengenaskan dari sebuah ujung akan pertemuan hebat yang didalamnya terselip sebuah percakapan. Sebuah percakapan adalah obat dari kekosongan, ia bahkan mampu menyembuhkan luka yang tersimpan. Sebuah percakapan adalah isi dari keterbukaan, yang di dalamnya terselip makna kepercayaan. Lantas siapakah sahabat? Mereka adalah jejak rekam dari percakapan. Percakapan yang terekam adalah jembatan, ia menghubungkan banyak perbedaan menjadi satu yakni persatuan. Percakapan ini mengungkap kedekatan karena dibalik setiap percakapan selalu ada masa lalu yang kini telah berlalu. Terlebih, percakapan adalah jejak yang akan selalu dibawa hingga akhir, karena ia membekaskan rasa dan pikir.

                Tiga tahun lebih aku mengenal mereka melalui banyak percakapan. Dimulai sejak tangan dan senyuman kita saling menjabat untuk perkenalan hingga luka kita saling menjabat karena keberadaan rasa saling memiliki yang terlibat. Mereka tetaplah mereka yang ada di hati, dengan segala kebaikan yang tidak pernah berniat mengkhianati. Kita tidak pernah berunding yang menggagaskan kita harus selalu bersama, akan tetapi waktu selalu memberi peluang bagi kita melewati sajak waktu yang terus bergerak. Kita ada dalam sebuah lingkaran yang tidak mengikat hingga kita merasa tidak terbelenggu dengan ego bahwa bila menjadi satu harus selalu bersatu. Kita tetap berporos mengitari perkembangan masing-masing dengan saling melihat dan saling mendengar meski dari kejauhan. Memang tak logis, tapi dalam dimensi percakapan yang menyatukan bukanlah badan tetapi jiwa. Sesekali kita berseteru, tetapi selalu ada ruang untuk saling memaafkan dan tidak mendendam.

                Buah dari percakapan tidak sekedar menyatukan, ini bahkan tentang perubahan akan sebuah pandangan. Pernah suatu hari persahabatan adalah sebuah khayalan tetapi kini persahabatan adalah sebuah kenyataan. Sebagian orang masih tidak mempercayai konsep ini karena ia tidak berani menaruh kepercayaan dan menanggung segala beban sendirian. Selalu ada proses dari pertemanan menjadi persahabatan, yang lantas kesemua itu disimpan dalam memori kenangan. Bukan hal yang mudah memberikan kepercayaan, tetapi selalu ada bukti bahwa sebagian orang layak mendengar bagaimana cara hidup memberikan kita banyak kekecewaan. 


Teruntuk sahabat, terima kasih telah mengundangku menjadi bagian dari waktumu. Saat nasib belum memperkenankan kita bertemu, aku terlalu buta makna dengan kebersamaan karena seringkali merasa sendirian dalam keramaian. Saat sebagian orang masih mencari-cari sudut kenyamanan melalui pertemanan, yang aku dapatkan dari kalian bukan sekedar kenyamanan tapi juga banyak dukungan. Kalian terlalu tahu bagaimana cara memperlakukan, dan kalian juga terlalu tahu bagaimana sebuah persahabatan dipertahankan. Terlebih kita saling mengajarkan, bahwa dalam persahabatan bukan sekedar pencarian kesenangan dan pelampiasan, tetapi sumber pendewasaan. Tetaplah berkembang tanpa saling mengekang, karena itu kita.

Total comment

Author

Unknown

0   komentar

Cancel Reply