Formulir Kontak

 

20+




          Ada sebuah tantangan pada fase pendewasaan, yakni mencoba keluar dari kebingungan. Satu kebingungan melebarkan dilema-dilema yang berkepanjangan, apalagi ketika dua kebingungan saling bertabrakan, tak ada bedanya dengan hujan yang sedang mengadu nasib pada  matahari. Kebingungan-kebingungan tidak terlahir dari luar, ia hanya bentuk kesadaran bahwa sebenarnya kenyataan tidak sesuai dengan bayangan. Setiap kekecewaan selalu melahirkan kesadaran, begitupun kebahagiaan selalu melahirkan lupa ingatan. Tidak ada keabadian yang sempurna pada jejak di bumi, karena Tuhan selalu membolak-balikan hati. 
20+. Kurang lebih ada pikiran, perasaan begitupun orang yang masuk dan terbuang selama dua windu lebih itu. Usia dimana kita sering menghujat waktu agar cepat berlalu, begitupun sesekali kita memohon agar ia diam, di lain waktu kita memaksa agar ia berupaya kembali. Tapi tiada masa lalu yang bisa terulang, ia hanya cakap sang rembulan kepada bintang. Tapi pagi tak pernah mengingkari atas janji bahwa ia akan datang kembali. Kita akan dikenalkan pada perasaan yang sama berkali-kali, hanya kita akan belajar untuk berbeda dalam memaknai.
             Masa depan yang tidak bisa ditentukan adalah bentuk ketakutan dan dogma yang cukup mencekam pada pemuda-pemudi yang merasa berantakan. Mereka menyembunyikan ketakutan tersebut pada harapan,  sambil seringkali berkaca pada tokoh idaman “Barangkali aku juga akan demikian” tukas hatinya dengan penuh pembenaran. Sekali lagi, masa depan memang tak terprediksi, apalagi seperti pepatah tua tentang roda berputar, itu kenyataan yang tak terelakan.
            Ketakutan yang paling menjadi-jadi adalah ketika rasa syukur harus tergantikan dengan perasaan mengikhlaskan. Dua kejadian tersebut tak hentinya menjadi kejutan dalam hidup, yang mana tangisan sendiri menjadi paradoks. 
         Ah sudahlah…. Kebahagiaan memang tanggung jawab masing-masing, dan dibahagiakan adalah tanggung jawab semesta kepada kita.

Total comment

Author

Unknown

0   komentar

Cancel Reply