Formulir Kontak

 

Tentang kita semua yang sedang merasa lelah



Ini musim patah hati ya? Gapaham lagi. Ada yang karena putus, ada yang karena ekspektasinya ketinggian eh taunya gak kesampaian, ada yang udah deket banget taunya ditinggalin tiba-tiba, ada yang merasa kosong karena disia-siakan setelah berkorban banyak, ada yang di zona friendzone, ada yang lagi cintanya udah di puncak taunya ditolak, ada yang gagal mulu buat move on, ada yang terkenal mesra tau-taunya ditikung, ada yang gagal dijadikan pilihan, ada yang cuma dijadiin pelarian, ada yang lagi ngebet sama orang tapi merasa insecure, ada yang kesepian, ada pula yang multiple kronis kasusnya. Pokoknya apapun alasannya; rasa patah hati itu sama. Tebak cerita saya yang mana? Kamu yang mana? Haha. Wanjay actually bahasan menye-menye kayak gini bukan bahasan saya banget. I swear this is ---not--- my style at all. But I face kind of shituation I wish I could laugh at all while remember this ASAP. Patah hati berjamaah. Rasanya kalo dibikin #BrokenSquad mampus dah itu grup kerjaannya bakal baper mulu lu pada. I want to remember this stage of life. Esensinya meski bikin gila, tapi seru. Pantes aja akun-akun berbau galau selalu bisa “menjual” diri dan lagu galau selalu laku. It touch our emotion.
Orang-orang di usia saya yang menjadi keanak-anakan karena urusan perasaan itu adalah orang-orang yang terbiasa dikenal dewasa. Terbiasa dikenal penasihat yang baik. Orang-orang yang terbiasa kalau ngomong kenegaraan dan ideologi setinggi langit, tapi kalau yang kenanya urusan hati mah sama aja down sebagai manusia biasa. Cuma gak diposting aja. Cuma gak ngelike OA sad story dan amazing video aja. Diem-diem dipendem gitu karena gengsi dan orang-orang di sekitarnya gatau apa-apa dan ga pada peduli juga. Kalau kata teman saya “Bajingan emang ya perasaan itu”. Barangkali ini cara Tuhan menyeimbangkan kehidupan disamping banyaknya undangan pernikahan yang masuk. Ini sebuah pelajaran bagi saya pribadi untuk mendalami fase Quarter life Crisis. Ini menyadarkan saya bahwa kita semua pada dasarnya saling membutuhkan untuk saling menguatkan. Barangkali kita diciptakan untuk dewasa bagi orang lain tapi tidak untuk diri sendiri. Lewat fase ini saya paham makna dokter butuh dokter, psikolog butuh psikolog, peksos butuh peksos HAHAHAHAHA. INI ADALAH FASE PENYADARAN BAHWA KITA SEMUA CUMA MANUSIA.
Dear all my friends, I know all of you are mature enough even deep inside you; you really hurt so badly. You don’t need my advice. All of you know what you have to do. Kita semua orang-orang yang sebenarnya tau harus berbuat apa, tetapi kerap menunda dengan sengaja. Istirahat dululah sejenak urusan perasaan. Mungkin yang kita butuhkan itu kembali bernafas. Sejatinya tempat kita tinggal adalah tanah bukan langit. Merasakan menjadi keanak-anakan. Mengikhlaskan dengan cara keanak-anakan. Saya mempertanyakan, siapa yang bisa dewasa urusan perasaan? Merasakan kehilangan semangat dan diri sendiri. Mencari banyak distraksi dan pelarian untuk mengubah keadaan tapi eh gagalkan? Semoga secepatnya kita akan menertawakan ini semua. Saya tau banyak tangisan yang telah kalian keluarkan diam-diam pada jam malam. Saya tau kalian sedang mengalami masa sensitive dengan segala tuntutan ingin dimengerti tapi gada yang mau mengerti. Memaksakan diri bangkit meski dalam diri kalian masih berdarah-darah. Saya tau kalian merasa bego karena sudah dewasa tapi menghadapi situasi yang sebenernya dianggap gak berat tapi bikin kalian down banyak. Kalian punya kehidupan tapi diganggu makhluk gaib bernama perasaan. Kalian ingin menyalahkan orang yang membuat kalian seperti itu tapi pada ujungnya hanya bisa nyalahin diri sendiri. Kalian susah tidur. Pengap? I know
Saya nulis ini soalnya pengen liat gitu 10 taun lagi gitu. Masa iya kita masih stuck dengan perasaan yang sama? Gila aja. But life is suck for all people. Semoga kita lekas bahagia

Total comment

Author

Unknown

0   komentar

Cancel Reply